Andy F Noya : Saatnya Desa Mendunia

KBRN Banyumas: Ditemui disela kunjungannya ke Perpustakaan SMA Negeri 1 Ajibarang Rabu (6/4/2022), presenter kondang Andy F. Noya menceritakan sedikit kesibukan yang ia lakukan di Kabupaten Banyumas. Ia dan Gus Ajir Ubaidillah selaku pengelola Ponpes Nurul Huda, Langgongsari, Cilongok sedang melakukan pemberdayaan masyarakat desa di daerah Banyumas.

Andy mengatakan ingin mengubah mind set tentang anggapan masyarakat bahwa kalau ingin sukses harus pergi ke kota untuk mempermudah meraih cita.

Mulai sekarang ia ingin mengembangankan potensi-potensi yang terselubung di desa-desa di Indonesia. Desa baginya merupakan masa depan Indonesia.

Saat ini ia dan Gus Ajir berkolaborasi melakukan pemberdayaan ekonomi memalui pondok pesantren. Dimulai dari pondok diharapkan akan berimbas pada masyarakat desa yang ada di sekitarnya.

Andy F. Noya yang merupakan founder dari benihbaik.com sudah banyak berkolaborasi dengan masyarakat desa di Indonesia. Ia ingin melihat desa-desa di Indonesia bisa berkembang dan bisa mendunia.

Sekarang ini anak desa tidak harus minder karena sekarang banyak anak muda dari desa yang bisa mendunia.

Mereka bisa memulai dengan memanfaatkan teknologi yang ada dengan sebaik-baiknya.

“Saat ini banyak anak muda yang sukses dengan memulai usahanya meskipun dilakukan hanya dari rumah. Semakin banyak kaum milenial yang melakukan sociopreneurship, ini tentu mempunyai nilai positif. Anak muda jaman sekarang diharapkan untuk banyak memiliki ide kreatif dan jangan mudah menyerah,” kata Andi.

Sementara dalam perbincangan pada kegiatan perpustakaan SMA Negeri 1 Ajibarang bertajuk “Pustaka Smana Talkshow” tersebut, Gus Ajir mengatakan jika kaum milenial ingin sukses ada 3 kunci yang harus di pegang teguh yaitu mereka harus open minded, jangan pernah merasa cukup, milikilah teman sebanyak-banyaknya serta jangan pernah lupa untuk berkolaborasi.

“Karena dengan berkolaborasi semua akan terasa lebih ringan,” jelasnya.

Kepala Perpustakaan SMA Negeri 1 Ajibarang, Ir’syam Prihadi, S.Sos., M.Si., mengatakan bahwa konsep sekolah sebagai taman belajar, telah memberikan ruang dan kesempatan bagi siswa untuk memaksimalkan potensi yang dimilikinya.

Melalui kegiatan Pustaka SMANA Talkshow ini, siswa yang tergabung dalam tim jurnalistik sekolah dengan guru pembimbing Wiwit Uji Saraswati, S.Pd.,M.Hum, dapat belajar memaksimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan peran masing-masing.

Kekuatan dalam mengkolaborasikan potensi menjadi salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan kegiatan.

“Meskipun sekolah berada di daerah pinggiran, tetapi tim jurnalistik sebagai kader literasi sekolah telah berhasil membuktikan sebagai anak muda yang menyuarakan semangat perubahan kepada dunia melalui penguasaan teknologi dan media,” kata Irsyam.(spj)